Peringati Harlah, PMII Ciamis Ziarah Budaya: Belajar dari RAAK hingga Tradisi Kampung Kuta

NU Ciamis Online – Dalam momentum peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-65, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ciamis menggelar Ziarah Budaya yang sarat makna dengan mengunjungi dua situs penting di Kabupaten Ciamis, yaitu Situs Jambansari dan Kampung Adat Kuta, pada hari Minggu, 20 April 2025. 

Kegiatan ini menjadi wahana bagi para kader muda PMII untuk merefleksikan nilai-nilai sejarah, menggali kekayaan budaya lokal, serta memperkuat identitas kebangsaan.

Rangkaian ziarah dimulai di Situs Jambansari, sebuah lokasi bersejarah yang tak terpisahkan dari figur kharismatik Raden Adipati Arya Koesoemadiningrat (RAAK), tokoh sentral dalam pembangunan Kabupaten Ciamis. Di tempat ini, para kader PMII melakukan napak tilas, mempelajari jejak kepemimpinan visioner RAAK, dan mendiskusikan relevansi nilai-nilai perjuangannya bagi kepemimpinan masa kini.

"Raden Adipati Arya Koesoemadiningrat telah meletakkan dasar pembangunan Ciamis dengan pengorbanan dan kecintaan yang mendalam kepada rakyat. Pemimpin saat ini hendaknya meneladani keberanian beliau dalam mengambil keputusan demi kepentingan masyarakat luas, bukan kepentingan pribadi," ujar Bapak Nandang, Kuncen Situs Jambansari, memberikan pencerahan kepada para peserta ziarah.

RAAK dikenal sebagai pemimpin yang berani mengambil langkah strategis, termasuk memindahkan pusat pemerintahan ke Ciamis dan membangun struktur pemerintahan modern yang membawa kemajuan signifikan bagi Tatar Sunda. 

Keteladanan kepemimpinannya diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para pemimpin di Ciamis dalam menghadapi berbagai tantangan saat ini.
Perjalanan budaya dilanjutkan menuju Kampung Adat Kuta di Kecamatan Tambaksari, sebuah permukiman yang hingga kini kokoh mempertahankan warisan kearifan lokal dan hukum adat.

Melalui dialog interaktif dengan tokoh adat setempat, Bapak Firman, para kader PMII mendapatkan pemahaman mendalam tentang pentingnya keberpihakan yang nyata terhadap masyarakat adat.

"Kami menjalankan kehidupan berdasarkan aturan adat yang diwariskan secara turun-temurun, yang mengajarkan keseimbangan antara manusia dan alam serta harmoni dalam kehidupan sosial. Meskipun pemerintah daerah telah mengakui keberadaan kami melalui peraturan daerah, kami berharap adanya perhatian yang lebih konkret, terutama dalam hal perlindungan tanah adat dan pemberdayaan budaya," tegas Bapak Firman.

Keberadaan Kampung Adat Kuta, yang diakui dan dilindungi oleh Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis tentang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat, dipandang sebagai aset budaya yang tak ternilai harganya. Kampung ini bukan hanya merupakan warisan leluhur, tetapi juga menjadi model kehidupan berkelanjutan yang relevan di era modern.

Romi Aji Muharrom, Ketua Organizing Committee (OC) Harlah PMII Ciamis, menekankan bahwa Ziarah Budaya ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan sebuah upaya strategis untuk membentuk kader-kader PMII yang memiliki pemahaman mendalam tentang akar budayanya.

"Dengan memahami sejarah dan kearifan lokal, kami berupaya melahirkan kader-kader PMII yang mampu membangun masa depan dengan berlandaskan nilai-nilai luhur bangsa, tanpa kehilangan jati diri budaya," ungkap Romi dengan penuh semangat.

Ketua Umum PMII Ciamis, Muhamad Rifa'i, menambahkan bahwa, "Ziarah Budaya ini menjadi manifestasi bahwa pembangunan daerah yang berkelanjutan harus berakar pada pemahaman yang mendalam tentang sejarah, budaya, dan identitas lokal."

Kegiatan Ziarah Budaya ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian yang lebih besar terhadap warisan budaya Ciamis di kalangan generasi muda, khususnya kader-kader PMII, serta menginspirasi mereka untuk berkontribusi dalam pelestarian dan pengembangan potensi daerah.

#PMIICiamis #ZiarahBudaya #HarlahPMII65 #CiamisBerbudaya #SitusJambansari #KampungAdatKuta #KepemimpinanLokal #KearifanLokal #MahasiswaBergerak #BudayaIndonesia #JawaBarat

Posting Komentar untuk "Peringati Harlah, PMII Ciamis Ziarah Budaya: Belajar dari RAAK hingga Tradisi Kampung Kuta"